Senin, 16 Juni 2014

PROPOSAL ILMIAH

TEORI PEMBUATAN PROPOSAL

Dalam pembuatan proposal terdapat beberapa hal yang menjadi struktur atau kerangka proposal itu sendiri. Oleh karena itu saya akan memaparkan bagaimana struktur pembuatan proposal yang baik dan benar, berikut adalah komponen yang dibutuhkan dalam proposal.

LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk uraian paparan,atau poin-poinnya saja. Pada bagian inidikemukakan :
1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas.
2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
3. Manfaat praktis hasil bahasan.
4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan .

Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab ia memilih judul atas permasalahan tersebut. Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara lain:
a. Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja yang lebih efektif misalnya,atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak.Jadi pentingnya diadakan penelitian.
b. Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal itu sangat menarik.
c. Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut.

Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. 

Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji. Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:
1) penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti.
2) beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu dilakukan.
3) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.

Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri. Menurut Prof. Dr.Winarno, dalam memilih masalah harus mendalami masalah itu, sehingga penelitian dilakukan secara lebih sestematis dan intensif.

Selanjutnya oleh Dr.Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini penulis menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi,dari aspek historis,hubungannya dengan ilmu yang lebih luas,situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.
2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh.
3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data.
5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.

2.      BATASAN MASALAH
Membuat batasan masalah dalam kerangka penelitian meliputi hal – hal seperti jumlah responden yang akan kita teliti. Agar tidak melebar, masalah penelitian perlu dibatasi. Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, hasilnya pun akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah.

3.      RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karangan. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Jawabannya diperoleh dari hasilanalisis data. Kemudian yang harus diamati adalah wilayah penelitian. Biasanya dalam wilayah penelitian yang sifatnya sangat besar, bisa ditentukan dari beberapa kota, atau jika ingin ruang lingkup yang lebih kecil maka kita bisa membuatnya hanya di satu tempat. Misalnya saja, bagi teman – teman yang akan melakukan penelitian menyangkut skripsinya bisa membuat penelitiannya di satu kampus saja. Tujuannya agar lebih efisien dan fleksibel.

4.      TUJUAN PENELITIAN
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan untuk masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. Menumbuhkan etos ilmiah di berbagai kalangan  sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

5.      MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi penulis adalah berikut:
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

6.      HIPOTESIS
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadarteliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya.

Tahap-tahap pembentukan hipotesa pada umumnya sebagai berikut:
a. Penentuan masalah.
Dasar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan ilmiah yang biasanya timbul karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat tidak atau tidak dapat diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau dalil-dalil ilmu yang sudah diketahui. 

b. Pengumpulan fakta.
Dalam penalaran ilmiah, di antara jumlah fakta yang besarnya tak terbatas itu hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan hipotesa preliminer yang perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih fakta.

c. Formulasi hipotesa.
Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi, dimana logika tidak dapat berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa diciptakan saat terdapat hubungan tertentu di antara sejumlah fakta. 

d. Pengujian hipotesa
Artinya, mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diamatidalam istilah ilmiah hal ini disebut verifikasi(pembenaran). 

e. Penerapan.
Apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan(dalam istilah ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta. Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan fakta.

CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

7.      KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI
Kajian pustaka dalam penelitian, baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kajian pustaka merupakan merupakan variabel yang menentukan dalam suatu penelitian. Karena akan menentukan cakrawala dari segi tujuan dan hasil penelitian. Di samping itu, berfungsi memberikan landasan teoritistentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka pengetahuan.

Oleh karena itu, pengertian kajian pustaka umumnya dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya tema yang akan diangkat dalam penelitian.
Tujuan utama kajian pustaka adalah untuk mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah dilakukan. 

Dalam kajian pustaka dimuat esensi-esensi hasil penelitian literatur yaitu berupa teori-teori. Uraian teori yang disusun bisa dengan kata-kata penulis secara bebas dengan tidak mengurangi makna teori tersebut, dapat juga dalam bentuk kutipan dari tulisan orang lain, yaitu kutipan langsung tanpa mengubah kata-kata atau tanda bacaan, kemudian dianalisis dibandingkan dan dikonstuksikan, teori-teori dan temuan-temuan itu harus relevan dengan permasalahan penelitian yang akan dilakukan. 

8.      METODOLOGI PENELITIAN

Dalam metodologi penelitian terdapat beberapa hal penting yaitu, harus mengetahui tentang variabel, sampel , sumber data, serta metodologi pengumpulan data.


CONTOH PROPOSAL FORMAL



PROPOSAL
KEMAH BERSAMA SELURUH EXTRAKURIKULER
SMP / SMA / SMK - CIREBON
TAHUN PELAJARAN 2011 /2012


I. PENDAHULUAN
Dalam pembinaan dan pengembangan diri generasi muda, menggunakan pendidikan Non formal, kami adakan kemah bersama seluruh extrakurikuler SMP / SMA / SMK - CIREBON agar dapat meningkatkan kesadaran terhadap eksistensi generasi muda yang bertaqwa, berbudi pekerti luhur, sehat rohani dan jasmani, serta memiliki tanggung jawab dan solidaritas yang tinggi dan mempunyai sifat kemandirian.

II. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan kegiatan ini adalah :
1. Agar siswa dan siswi SMP / SMA / SMK - CIREBON bisa lebih menunjukan ketanggung jawabannya, kemadirian dan juga kesolidaritasan yang tinggi sesama orang lain.
2. Memiliki wawasan intelektual dalam kehidupan sehari-hari.

III. JENIS KEGIATAN
Adapun jenis kegiatan yang kami laksanakan adalah :
1. Pengujian wawasan / pengembaraan
2. Mengadakan upacara api unggun / penyalaan api unggun
3. Perlombaan-perlombaan
4. Permainan


IV. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
1. Hari : Sabtu s/d Minggu
2. Tanggal : 29 s/d 30 April 2011
3. Waktu : 13.00 wib s/d Selesai
4. Tempat : Gedung SMP / SMA / SMK – CIREBON


V. PESERTA
Seluruh siswa SMK PGRI 1 Palimanan yang telah di setujui oleh orang tuanya.
a. Peserta kelas I
Putra : 153 Orang
Putri : 135 Orang

b. Peserta kelas II
Putra : 20 Orang
Putri : 25 Orang

c. Peserta Kelas III
Putra : 15 Orang
Putri : 13 Orang
Jumlah Keseluruhan : 361 Orang
VI. PANITIA PELAKSANA
Pelaksana kegiatan ini adalah pengurus OSIS SMP / SMA / SMK - CIREBON periode 2011– 2012 seluruh anggota osis yang masih aktif tahun 2011/2012

VII. HARAPAN
Semoga siawa dan siswi dapat menjadi anak yang bertanggung jawab dan semoga dapat menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan semoga ilmu yang sudah kita dapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

VIII. PENUTUP DAN PENGESAHAN
Demikian proposal yang kami buat, agar mendapatkan bantuan dan dukungan sepenuhnya dari semua pihak yang terlibat.
Mudah-mudahan dengan kerjasama dan partisipasinya, semoga dapat berguna dalam melancarkan kegiatan tersebut
                                                                                                             Cirebon, .......................20.....
Mengetahui,                                                                                  Panitia Kemah Bersama Ketua                                                                                                      Sekretaris 



( .......................... )                                                                                    ( .......................... )

Menyetujui,
Kepala SMP / SMK / SMA





( ........................................ )



 SUMBER
       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Menempuh jalan menuju Allah

Pengikut